Istilah ‘hidup bagai roda yang berputar’ tepat menggambarkan nasib Tracy Harrison. Dulu, mantan model Playboy ini menikmati hidup mewah sejak pindah ke Los Angeles di usia 21 tahun.
Satu sesi pemotretan, ia dibayar sampai 40 ribu poundsterling atau sekitar Rp550 juta. Ia tinggal di Beverly Hills, menyeruput koktail mahal di Playboy Mansion. Berjumpa dengan para bintang – Barry Manilow tiap Jumat di kafe favoritnya dan berkawan dengan Michael Caine, Joan Collins, Roger Moore, dan Jackie Collins. Lalu, bersama kekasihnya, ia lalu tinggal 15 tahun di sebuah yacht mewah di Monaco.
Tapi, lihatlah hidupnya sekarang. Menjadi pengangguran dan tinggal di rumah tempat ia dilahirkan di Willenhall, West Midlands – yang sudah jadi hak milik pemerintah.
Harta bendanya ludes, ia telah menjual semua perhiasan mahalnya. Kini, ia berjuang, menghemat uang pinjaman bagi pencari kerja sebesar 50 poundsterling. Harus cukup untuk satu minggu.
Tracy, kini 46 tahun, harus berjuang selama empat tahun untuk mendapatkan pekerjaan. Tak ada hasil hingga kini. “Sejak pulang ke rumah, aku telah menjual semua berlianku. Semuanya habis, aku harus tinggal di rumah tempat aku dilahirkan,” kata dia, seperti dimuat Daily Mail.
Profesi model yang membuatnya dielu-elukan di masa lalu, kini justru jadi batu sandungan. “Setelah mengetahui masa lalu saya sebagai model, mereka tak mau mempekerjakan saya,” kata dia. Tracy mengaku sangat marah. Kata dia, meski pernah berkarir jadi model bukan berarti ia boleh dikatakan tak becus bekerja.
Ia berjanji, jika seseorang memberinya pekerjaan, ia akan menyumbangkan setengah penghasilannya. “Aku tak peduli apakah pekerjaan itu di toko keripik, atau bersih-bersih, apapun.”
Yang pasti, Tracy tak mau hanya tinggal di rumah tanpa melakukan apapun. Apalagi, ia masih harus punya tanggungan membayar hipotek.
Dia menceritakan, setelah putus dari pacar kayanya, ia kembali ke Inggris empat tahun lalu. Sempat bekerja sebagai model halaman tiga majalah, mendapatkan 200 poundsterling per foto. Ia juga sempat bekerja di Guess UK di London. Namun semuanya berakhir saat ia memutuskan kembali ke Willenhall. “Saya pulang karena merindukan orangtua saya yang kini telah tiada,” kata dia.
Tracy tak pernah menyesali masa lalunya sebagai model. “Rasanya seperti jatuh di dunia bintang – sekarang memang menyedihkan, tapi kini saya harus membayar harga untuk semua kehidupan glamor dan kesenangan di masa lalu saya.”
Meski menyukai sejarah hidupnya yang penuh kemewahan dan ketenarannya, Tracy mengaku, jika bisa kembali ke masa lalu, ia akan mencari keahlian lain. Selain jadi model.
Sudah terlambat untuk menyesal, Tracy kini mencoba untuk bersyukur. Setidaknya, “saya mencintai rumahku, akarku, dan para tetanggaku.”
0 komentar:
Posting Komentar