Jumat, 16 Desember 2011
Maraknya Razia Polisi Di Akhir Bulan
13.00
Unknown
No comments
Seminggu terakhir setiap bulan membuat sangat heran dan di bikin garuk-garuk kepala. Bagaimana tidak hampir setiap hari ada razia kendaraan bermotor, tidak tanggung-tanggung di spanjang jalan raya Soekarno-Hatta Bandung motor yang saya kendarai di behentikan sebanyak tiga kali tiap kali ada razia walaupun tidak kena tilang karena memang semua surat-surat lengkap dan aturan menyalakan lampu di siang hari memang selalu saya amalkan. Namun bukan hal itu saja yang membuat aneh, tapi kenapa razia-razia baik gabungan ataupun sejumlah polisi terntentu marak melakukan razia di akhir bulan?
ane iseng naik angkot dan kebetulan supir angkot itu ngomongin razia yang katanya bikin macet, saat ane tanyakan kok polisi sering ngadain razia ya? supir angkot: "polisi-polisi itu lagi cari makan, namanya juga akhir bulan, pasti dompet orang-orang pastu udah pada seret sedangkan dapur harus tetap diasapi..apalagi polisi yang udah berkeluarga dan punya anak yang bersekolah. ya mau tidak mau mereka harus mencari uang tambahan ya seperti dengan adanya kegiatan razia ini. Dengan membentuk tim dan mengajukan permohonan untuk mengadakan razia kendaraan bermotor.. oooh gitu balas ane. iya itu yang legal, tapi saya yakin pasti ada kegiatan razia yang tidak legal, atau tidak ada surat wewenang resmi untuk mengadakan razia.
Ternyata itu alasannya, memang cukup masuk akal juga. Namanya gaji polisi tidak seberapa, polisi-polisi kita mana ada yang sejahtera, yang sejahtera itu mereka-mereka yang punya pangkat dan kerja di atas meja. kalau yang kerja di jalanan ya seperti itulah mereka. Maka tidak heran kalau muncul persepsi masyarakat polisi melayani masyarat dengan uang.. memang tidak semua tapi mayoritas seperti itulah yang di ketahui oleh kita.
Ada juga alasan lain mengapa polisi suka uang adalah karena merasa belum balik modal. nah loh..???
ya bukan rahasia umum lagilah, kalau katanya masuk polisi itu harus ada uang pelicin kalau ingin lancar. Uang pelicin itu nilainya sampai ratusan juta, min 100 juta. Beberapa cerita teman ane ada yang sampai orang tuanya jual tanah dan rumah agar cukup modal memuluskan anaknya masuk kepolisian.
Mungkin karena itulah polisi-polisi menjadi korup dan pemeras di jalanan. seperti kemarin saat ane mau ke leuwipanjang. di stopan lampu merah buahbatu ada sebuah mobil truk dibehentikan polisi padahal itu bukan razia tapi satu orang polisi.. ane tidak tau apa alasannya dan saya perhatikan mobil truk tersebut tidak berisi muatan. di tengah lampu merah ane memperhatikan di samping kiri polisi mengampiri supir truk tersebut yang masih duduk di mobil. terjadi perbincangan ringan di antara mereka dan kemudian polisi mengankat tangannya ke atas. woow disitu saya dan semua pengendara sepeda motor lainnya yang menunggu lampu merah geleng-geleng kepala. Di tengah puluhan bola pasang mata yang memperhatikan tingkah polisi tersebut yang menerima uang suap dengan damai dan tenang kembali ke pos jaganya. Lalu bagaimana dengan supur truk. ya dia jalan lagi.
Ternyata memang benar memberantas korupsi itu sangat sulit di Indonesia orang aparatnya sendiri mangamalkan jurus sakti korupsi untuk mempertebal perut. Dan suatu keanehan terjadi..
Sampai sekarang ane masih bingung kenapa perut-perut polisi buncit bucitreuk?? alias ndut..
Sebagian orang berpendapat mungkin karena uang-uang yang mereka dapatkan atas penyeleweangan wewenang dari pekerjaan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar