"Kami merasa dalam pertandingan kemarin ada yang aneh," kata Djohar.
VIVAnews - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin berniat melaporkan wasit final SEA Games, Minoru Tojo, ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Asosiasi Sepakbola Asia (AFC). Menurut Djohar, wasit telah merusak fair play sepakbola karena mengeluarkan beberapa keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia.
Timnas U-23 Indonesia menyerah 3-4 (1-1) dari Malaysia dalam babak adu penalti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin 21 November 2011. Menurut Djohar, dalam 120 menit waktu pertandingan, wasit mengeluarkan beberapa keputusan fatal seperti menganulir dua gol Indonesia dan membiarkan hand ball pemain Malaysia di kotak penalti.
"Kami merasa dalam pertandingan kemarin ada yang aneh atas kepemimpinan wasit. Dua gol dianulir dan hand ball di kotak penalti. Kami bukan mau mencari alasan kalah, tapi itu telah merusak fair play sepakbola. Oleh karena itu, kami akan melaporkan hal ini ke AFC dan FIFA untuk dipelajari rekaman pertandingannya," kata Djohar usai menghadiri acara syukuran timnas U-23, Selasa 22 November 2011.
Gol pertama yang dianulir adalah gol Titus Bonai, sementara gol kedua adalah milik penyerang Ferdinan Sinaga di babak perpanjangan waktu.
Meski demikian, menurut wasit senior Indonesia, Jimmy Napitupulu, keputusan-keputusan yang diambil wasit Minoru Tojo asal Jepang sudah tepat.
"Secara keseluruhan, saya menilai wasit kemarin bagus. Kalau penilaian saya, saya berani kasih nilai 9. Bayangkan saja, di tengah tekanan begitu kuat ia tidak terpengaruh sama sekali," kata Jimmy kepada VIVAnews.com, Rabu 23 November 2011.
"Soal gol Ferdinan, wasit mengambil keputusan yang betul. Itu memang offside. Waktu itu posisi Okto memang offside dan bola rebound diambil Ferdinan. Kalau gol Tibo masih 50-50, tapi kalau Okto memang posisinya sudah offside," papar Jimmy.
"Soal hand ball, itu kan bola kemelut. Jadi, yang terjadi itu ball to hand bukan hand to ball. Bola yang menuju tangan dengan jarak dekat tidak salah, Karena tangannya tidak aktif. Itu ada aturannya. Beda kalau jaraknya jauh, misalnya 9 meter dan tangan masih bisa digerakkan."
Jimmy mengaku yakin, wasit yang ditunjuk telah tepat karena Minoru berasal dari negara netral seperti Jepang.
"Kalau masuk ke semifinal, semua wasit dari negara-negara ASEAN sudah dipulangkan. Yang tinggal hanya wasit-wasit dari negara netral, seperti Jepang, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan China Taipe kemarin. Jadi, saya kira wasit tidak akan memihak."
Jimmy justru mempertanyakan maksud dari pengurus PSSI yang ingin melaporkan wasit Minoru ke FIFA dan AFC. Menurut Jimmy, dalam melaporkan wasit semua ada protokolnya dan tak bisa sembarangan.
"Kalau mau melaporkan wasit, kan di dalam pertandingan ada penilai wasit. Kemarin itu ada dua dari Syria dan India. Mereka juga dari negara netral. Seharusnya kalau wasit enggak beres, mereka yang melaporkan."
"Sekarang untuk apa laporkan wasit. Sudah tidak ada gunanya karena Malaysia sudah juara. Tapi, kalau cuma sekedar beri peringatan, itu lain hal. Lain sudut pandang," pungkas Jimmy. (irb)
0 komentar:
Posting Komentar