Yah musim hujan kembali menyambut kita… bukan beban dan rintangan sih bagi biker sejati..cieee….tapi apa hubungannya dengan judul diatas..?? yah ada beberapa “kesalahan” yang seharusnya tidak perlu dilakukan kala kita riding dan kala ditengah perjalanan trus hujan mulai turun ….
Kadang kita temui biker yang menepi kalau hujan mulai turun..ada yang menunggu sampai reda,ada yang memakai perlengkapan wet riding aka jas hujan tapi banyak pula yang nekat menerjang hujan..bahkan banyak yang membetot gas poll alias ngebut ketika masih gerimis (hujan mulai turun)..!!! mungkin yang ada dibenak mereka..lebih cepat sampai dirumah, sekalian basah,atau berpacu mumpung masih gerimis..??? walah padahal saat2 gerimis itulah kondisi kritis… jalan lagi licin-licinnya… debu berubah jadi lumpur yang membuat jalan semakin licin…selama hujan belum deras jalan belum bersih dan beresiko buat kendaraan diatasnya.. menepilah dahulu atau kurangi kecepatan… berkendaralah dengan lebih waspada.. tanamkan prinsip bahwa kondisi hujan lebih berbahaya daripada kondisi kering…!! yang sering nonton balap akan ngerti cara kerja ‘ban basah’ atau resiko saat lintasan lagi basah…. nah walaupun beda jauh secara ‘prinsip kerja’nya sama.. kalau ban tidak ‘melekat’ dengan sempurna di permukaan jalan yah siap-siap ndlosorr…
Keep safe on your bike…!
Tips aman berkendara ketika hujan
Tetap aman dengan tactics yang benar
Hujan bukan berarti aktivitas berkendara terhenti. Perlu persiapan matang dan trik yang tepat agar perjalanan di jalanan yang basah tidak akan mendapat masalah.
“Perlu waspada dan tactics berkendara yang sedikit berbeda dibanding berkendara saat kondisi normal,” pesan Made Surya, Instruktur Safety Riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Made Surya menyebut beberapa tactics atau teknik berkendara yang biasa dilakukan pengendara ketika riding di waktu hujan. Misalnya, pengaturan buka tutup gas. Jangan ngegas mendadak. Apalagi saat berbelok. Terutama saat cornering. “Saat motor menikung, traksi yang didapat ban ke aspal semakin kecil. Gejala ngepot ban belakang bisa membuat motor jadi limbung,” tambah Maryanto, safety riding instruktur Honda Jogja.
Jalanan basah, traksi antara ban dengan jalan dipastikan jadi makin kecil. Kemungkinan ngegelosor jadi makin tinggi. “Karenanya manuver mendadak meliputi akselerasi, pengereman dan belok, sebaiknya dihindari. Di jalan licin, manuver itu mudah membuat motor jadi tidak terkendali,” ulas pria berambut pendek ini.
Lapisan air yang menutupi aspal berpotensi menyebabkan ban tidak menapak sempurna di aspal. Karenanya teknik pengereman di lintasan basah sebaiknya mengutamakan fungsi rem belakang. Sedangkan rem depan berfungsi sebagai penyeimbang. Jangan pernah menekan kuat-kuat tuas rem depan, karena bisa membuat roda depan kehilangan traksi. “Teknik memaksimalkan fungsi rem belakang yaitu, dengan menekan tuas rem belakang secara perlahan tapi pasti dan dibarengi dengan turun gigi 1 atau 2 tingkat,” tambahnya.
Tetap lakukan pemindaian atau scanning terhadap wilayah sekitar Anda. Waspadai setiap gerakan kendaraan. Semua ini dilakukan untuk menghindari perlakuan dadakan terhadap fungsi kestabilan motor.
Hindari juga menggunakan atribut berkendara seperti jaket dengan warna hitam atau abu-abu. Pilih warna ngejreng macam kuning agar pengendara lain mudah mengetahui keberadaan brother ketika hujan.
Maryanto, instruktur safety riding dari Honda Jogja juga menambahkan agar menurunkan tekanan ban. “Saat hujan, tekanan udara pada ban sebaiknya sedikit dikurangi. Sebab, dengan kondisi jalanan yang berair, maka tidak seluruh permukaan ban akan menempel pada aspal,” wantinya lagi.
Guna menghindari hal itu, maka tekanan udara ban sebaiknya diturunkan 2-4 psi. Permukaan ban yang menempel di aspal lebih besar untuk mengurangi gejala hilang traksi. (motorplus-online.com)
0 komentar:
Posting Komentar