Wati terlepas dari pegangan sang Ibu saat menyelamatkan diri dari terjangan tsunami.
Tsunami Aceh tahun 2004 masih menyisakan cerita. Kali ini datang dari gadis mungil, Wati, yang kembali setelah tujuh tahun lalu terseret tsunami.
Saat tsunami menerjang 26 Desember 2004 lalu, Wati masih berumur 8 tahun. Yusniar, sang ibu, panik saat gelombang tsunami melanda desa mereka di Ujong Baroh. Yusniar berhasil merangkul ketiga anaknya, termasuk Wati, dan segera menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi.
Tapi, entah bagaimana Wati terlepas. Yusniar pun pasrah menerima kenyataan sang anak hilang terbawa arus tsunami.
Hingga Rabu, 21 Desember lalu. Wati yang sudah menginjak remaja dengan kulit sedikit gelap muncul kembali di kampung halamannya, tepat tujuh tahun setelah menghilang tanpa ada kabar sedikit pun. Seorang kawan kakek Wati, Ibrahim, membawa Wati yang berkerudung ke rumah orangtuanya di Meulaboh, seperti dikutip dari laman The Telegraph.
Kawan sang kakek pun memanggil orangtua Wati, Yusniar dan Yusuf. Pertemuan berlangsung penuh haru ketika keluarga ini bersatu kembali setelah bertahun-tahun berpisah. Yusniar dan Yusuf mengenali anaknya dari tahi lalat dan luka kecil di siku.
Sebelumnya, Wati yang kini berusia 15 tahun ditemukan sedang duduk termenung di sebuah warung kopi. Saat ditanya, dia mengaku baru saja tiba dari Banda Aceh dan sedang berusaha untuk pulang kampung. Tapi, Wati tak tahu bagaimana caranya. Yang dia ingat hanya nama Ibrahim, nama kakeknya.
Sampai sejauh ini, tak jelas betul apa yang dialami Wati selama tujuh tahun menghilang. Tsunami menghantam Aceh dan menewaskan 230 ribu orang. Selain itu, 168 ribu lainnya dinyatakan hilang. (umi)(Vivanews.com)
0 komentar:
Posting Komentar