Minggu, 18 Maret 2012

Hacker Rusia yang Sukses Jebol Chrome

Gelarnya adalah "bug hunter". Mahasiswa asal Rusia Sergey Glazunov berhasil mengumpulkan hadiah terbanyak dari Google Chrome karena menemukan bug. Dalam kompetisi Google Pwnium ini, Sergey berhasil mendapat hadiah senilai US$ 60 ribu (sekitar Rp 547 juta).

Lomba yang berlangsung di Konferensi keamanan CanSecWest di Vancouver, Kanada diikuti ratusan peretas. Google akan memberikan hadiah kepada setiap hacker yang menemukan bug. Setiap bug nilainya bisa berbeda. Google menyediakan hadiah sampai sejuta dolar alias Rp 9 miliar!

Seperti dilansir Wired lomba menjebol Chrome ini relatif sepi karena obyeknya tak menyertakan kompetitor seperti IE, Firefox dan Safari. Sergey mengirimkan serangan ke Chrome dari Rusia dan mengirimkan kode-nya ke Google.

Jebolnya Chrome ini merupakan pertama dalam lomba Pwnium. Tahun lalu, Google menawarkan US$ 20 ribu tambahan bagi yang berhasil meretas Chrome, tetapi tidak ada yang berhasil.

Apakah "kekalahan" Chrome akan membuat citranya anjlok? Tim keamanan Google berpendapat kompetisi bukan memamerkan kegagalan Google, tapi menemukan dan mencari bug sehingga Chrome lebih aman. "Selamat kepada Sergey, kontributor yang bisa pertama kali bisa menjebol Chrome," kata Sundar Pichai, Senior Vice President Chrome. "Kami mengadakan kompetisi ini untuk meningkatkan keamanan. Kami terus mencari orang yang bisa menemukan bug sehingga Chrome menjadi aman dan kuat buat penggunanya."

Mengintip Cara Unik Pelajar Jepang Nyontek

Ini dia nyontek ala mahasiswa Jepang.. Berbeda sekali dengan kebanyakan orang Indonesia yang nyonteknya secara manual.. Bukan hanya dalam hanya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, ternyata alam hal contek-mencontek pun kita, Bangsa Indonesia, mesti belajar banyak pada Jepang. Bagaimana tidak, dalam hal mencontek pun (ketika ulangan atau ujian), mereka sudah memanfaatkan teknologi..

Betul-betul para mahasiswa Jepang yang kreatif banget gan...tapi tetap ngak boleh ditiru ya hahahha!!!


Gambar 1: ngetik contekan di kompi gan

Gambar 2. tulisannya diperkecil gan

Gambar 3: abis itu di print gan


Gambar 4: hasil printnya dikasih kayak solatip gitu


Gambar 5: trus digunting


Gambar 6: direndem di air


Gambar 7: ga tau deh nih diapain? dicuci kali


Gambar 8: abis dicuci jadi gini gan


Gambar 9: Dikeringkan kayaknya gan


Gambar 10: selesai dijemur, ditempelin dipulpen deh


Gambar 11: ditaro di gelas minuman juga gan


Di Fakfak, Pecahan Rp. 20.000 Dibilang “Uang Kecil”


Sebelum membaca artikel ini, tolong anda perhatikan dulu gambar ilustrasinya. Ya, betul yang terdiri dari uang pecahan Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp. 5.000, Rp. 10.000, dan Rp. 20.000 itu.
Memangnya kenapa? Tentu anda bertanya seperti ini, ya?
Saya cerita, ya?
Boleh percaya, boleh tidak. Uang dengan pecahan-pecahan tersebut termasuk barang langka di kota asal saya, Fakfak, Papua Barat! Hal ini terutama sekali dirasakan oleh pemilik toko-toko di sana. Yakni, ketika harus memberi uang kembalian dari transaksi-transaksi penjualan di tokonya.
Saking langkanya sampai uang dengan pecahan-pecahan tersebut biasanya dicari sampai di Jawa. Terutama sekali di Surabaya. Untuk kemudian dikirim ke sana. Yang paling sulit adalah pecahan Rp. 1.000. Repotnya, pecahan ini juga cukup sulit dicari di Surabaya dalam keadaan masih baru.
Jangan tanya lagi bagaimana dengan pecahan Rp 500. Karena pecahan Rp 500 ini sudah nyaris tak terlihat di sana. Ini dipengaruhi oleh harga barang-barang di sana yang serba tinggi. Tidak ada lagi barang berharga di bawah Rp.1.000. Termasuk sebatang jarum sekalipun. Barang-barang di Papua memang jauh lebih mahal daripada di Jawa, karena masalah transportasi, dan tidak adanya pabrik yang menjual langsung produknya di sana. Semuanya harus dikirim dari Pulau Jawa (Surabaya).
Oleh karena itulah gaji PNS-PNS di sana juga lebih tinggi daripada rekan-rekannya di belahan Indonesia Barat. Istilah “Tunjangan Kemahalan” sudah lama dikenal di sana.
Biasanya, saudara saya di Fakfak rata-rata 2-3 bulan sekali minta tolong kepada saya untuk menukar uang pecahan Rp 1.000 sampai dengan Rp 20.000 itu di Bank Indonesia. Jadi, uang yang didapat selalu adalah uang baru yang masih dalam bungkus plastik. Sekali menukarnya mencapai puluhan juta rupiah.
Di Fakfak, uang pecahan Rp 1.000 sampai dengan Rp. 20.000 itu sering juga disebutkan dengan istilah yang sebenarnya kurang pas: “Uang kecil”. Jadi, uang Rp. 20.000 termasuk “uang kecil” di sana.
Pecahan Rp. 500 sudah tidak dicari lagi, karena seperti yang saya katakan di atas, pecahan itu “sudah tidak laku” lagi di sana.
Penyebab utama kelangkaan yang sudah berbilang belasan tahun ini dikarenakan bank-bank di Fakfak sudah tidak pernah lagi mendapat pasokan uang dengan pecahan-pecahan demikian dari Bank Indonesia. Jadi, warga Fakfak yang membutuhkan uang-uang itu dipersilakan mencari dengan caranya sendiri.
Saat ini di Fakfak hanya terdapat empat bank. Yakni, Bank Mandiri, BRI, Bank Papua, dan satu bank swasta, Bank Mega. Jangankan menerima penukaran uang, bank-bank ini sendiri pun sering mengalami kesulitan memperoleh uang pecahan tersebut.
Para pedagang asal Jawa, yang cukup banyak sukses berdagang di sana, ketika mudik ke Jawa, biasanya juga membawa pulang hasil usahanya itu yang terdiri dari uang tunai pecahan-pecahan yang justru sulit didapat di Fakfak itu. Akibatnya, kelangkaan uang dengan pecahan-pecahan demikian bertambah parah.
Memang cukup memprihatinkan melihat keadaan seperti ini. Kota Fakfak, di Papua Barat ini bisa dikatakan sebuah kota kecil yang serba kekurangan kebutuhan-kebutuhan penting seperti ini.
Selain uang kecil, kelangkaan yang sudah menjadi persoalan rutin sehari-hari masyarakat Fakfak adalah kelangkaan elpiji, danBBM. Plus listrik yang sampai hari ini masih hampir setiap hari byar-pet. Dalam sehari rata-rata terjadi pemadaman 3-5 kali! Demikian juga dengan air PDAM.
Kalau hujan, air yang disalurkan oleh PDAM selalu berubah menjadi keruh. Sungguh tidak cocok dengan nama perusahaannya: Perusahaan Daerah Air Minum. Jangankan untuk diminum, untuk mandi dan cuci saja sudah tidak layak. Masyarakat biasanya menampung sendiri air hujan untuk digunakan, maupun sebagai cadangan kalau-kalau air PDAM macet.
Jauh sebelum pemerintah punya rencana mau menaikkan harga BBM bersubsidi, di Fakfak, khususnya premium dan minyak tanah sudah lebih dulu “naik”. Harga premium di Fakfak sudah lama di tingkat pengecer paling murah Rp. 10.000/liter. Itu pun masih sulit untuk didapat. Di satu-satunya SPBU Pertamina di sana, pemandangan antrian ratusan kendaraan bermotor setiap hari sudah bertahun-tahun merupakan hal biasa, yang tetap terasa sebagai suatu penderitaan yang seolah tak berkesudahan bagi masyarakat Fakfak. Pertamax tidak ada di Fakfak.


Kisah Mengharukan, Menikah Menjelang Detik Detik Kematian [FOTO]

Pernahkah anda membayangkan melakukan pernikahan menjelang detik-detik kematian? Katie Kirkpatrick, 21 tahun menikah dengan Nick, 23 tahun menjelang detik kematiannya. Katie menderita kanser dan menghabiskan beberapa jam setiap harinya untuk terapi. Nick dengan setia menunggu Katie melakukan kimoterapi.
Katie tetap mahu melaksanakan pernikahannya walaupun dia menahan rasa sakit, kegagalan organ dan morphin. Gaun yang akan dipakainya dikecilkan beberapa kali kerana Katie terus menerus kehilangan berat badannya. Pernikahan dengan aksesoris yang luar biasa iaitu dengan tiub oksigen, Katie memakainya baik dalam upacara dan resepsi pernikahannya. Orang tua Nick pun ikut gembira melihat anak laki-lakinya dapat menikahi sang pujaan hati. Dalam resepsi ini, Katie perlu beberapa kali terpaksa beristirehat kerana rasa sakit yang membuatnya tidak boleh berdiri lama-lama.

Katie meninggal dunia 5 hari kemudian setelah pernikahannya. Melihat seorang wanita yang sakit dan lemah melakukan pernikahan dan dengan sebuah senyuman di wajahnya membuat kita berfikir...

Kebahagiaan boleh dicapai walaupun seketika. Kita seharusnya tidak membuat hidup kita menjadi rumit. Dibawah gambar Pesta perkahwinan mereka...









Kata-Kata Galau Terlengkap dan Terbaru


Di saat kebahagiaan datang
Ku berharap itu karenamu
Namun harapan itu tiada
Bersama dirimu yang tinggalkanku
*************
Hati ini galau karena tak bisa bersamamu
Kau tinggalkanku dengan kenangan kita
Sendiri terdiam dikeheningan malam
Dan semua itu kulalui tanpa dirimu di sini
*******************
Pagi ini tak secerah pagi kemarin
Malam ini pun tak seindah malam kemarin
Saat kau ada di sini
Bersamaku menjalani hari hari
***************
Tanpa ku sadari tepat 1 tahun kita berpisah
Dan aku pun masih tak mampu lupakanmu
Kenangan kita yang sangat indah
Selalu membayangi hari-hariku
***********
Pernah ku berfikir ku ingin kau ada di sini bersamaku malam ini
Melihat indahnya bintang dengan peluk hangatmu
Namun itu hanyalah sebuah harapan semu
Yang tak mungkin bisa lagi aku lakukan
**********
Mungkin terlalu besar jika aku berharap selalu ingin bersamamu
Mungkin juga terlalu besar jika aku berharap kau selalu ada bersamaku
Dan aku hanya bisa berharap kau bahagia dengan atau tanpa aku bersamamu
***********************
Kau tahu aku sayang kamu
Kau pun tahu bahwa aku sangat mencintaimu
Namun kenapa kau tak pedulikan itu
Pergi meninggalkanku bersama kenangan kita di masa lalu
***************
Perlu tiga kalimat untuk ucapkan aku cinta kamu
Perlu tiga detik untuk ucapkan aku sayang kamu
Namun perlu bertahun-tahun untuk melupakanmu
************

Puluhan 'Anak Emo' Tewas Dibantai di Irak

Salah seorang diduga anak emo yang tewas dirajam di Irak (Sumber: dailymail.co.uk)Kabar mengejutkan datang dari Irak. Seperti dilaporkan para aktivis hak asasi manusia di sana, puluhan pemuda, yang diidentifikasi sebagai 'anak emo,' telah dieksekusi mati oleh pihak milisi garis keras negara tersebut.

Berdasarkan laporan BBC News, lebih dari lima puluh anak usia belasan tahun telah ditembak atau dirajam hingga tewas dalam beberapa bulan terakhir, kebanyakan yang menjadi target adalah anak laki-laki.

Penembakan serta perajaman atas para 'anak emo' di Irak, sementara ini diduga sebagai respon terhadap deklarasi yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri setempat yang menandai segala sesuatu hal yang berhubungan dengan subkultur emo sebagai sebuah indikasi dari pemujaan setan dan homoseksual.

Masih menurut sumber yang sama, ulama berpengaruh kelompok garis keras Syiah, Moqtada al-Sadr dilaporkan telah menggambarkan 'anak emo' sebagai “kegilaan dan kebodohan.” Ia juga menekankan bahwa dirinya percaya pemuda-pemuda itu harus ditangani oleh hukum setempat.

“Mereka itu adalah wabah bagi umat muslim, dan mereka yang bertanggung jawab (atas perkara ini) harus mengurangi hal itu melalui langkah hukum,” ungkap sang ulama tentang kepercayaannya atas kelompok 'anak emo'.

Sementara itu pihak Kementerian Dalam negeri sendiri, seperti dikonfirmasi BBC News menyatakan pihaknya tidak menemukan adanya pembunuhan oleh kelompok anti-emo maupun anti-gay. Namun mereka mengatakan pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini di Baghdad tercatat disebabkan oleh, ”balas dendam, sosial, kriminal, politis, atau alasan budaya.”

Menurut CBN News, seperti di kebanyakan tempat yang mayoritas penduduknya adalah muslim, homoseksual sangatlah tabu. Siapa saja yang dicap “gay” dianggap sebagai target yang sah untuk diberantas. Di Irak yang di dominasi umat muslim Syiah, subkultur emo secara garis besar memiliki kesamaan dengan “gay”.

Emo sendiri merupakan sebuah subkultur yang secara harfiah diambil dari singkatan bahasa Inggris, emotionalyang para penganutnya diidentifikasi sebagai remaja atau dewasa yang mendengarkan musik emo, merupakan turunan dari musik hardcore punk.

Karena dadanan para kaum Emo seringkali bias gender, di beberapa negara Timur Tengah muncul stereotip bahwa Emo terkadang merepresentasikan kaum gay pula. 

Mereka yang Terlahir Bagai di Neraka

Ketidak stabilan politik Afghanistan membuat pemerintah Pakistan dan PBB pada Maret 2009 membuat kesepakatan. Kedua pihak menyepakati, 1,7 juta pengungsi dari Afghanistan dapat terus berlindung di Pakistan setidaknya sampai 2012. Dalam kesehariannya, ribuan di antara para pengungsi ini tidak mendapatkan fasilitas yang cukup. Dan untuk kesekian kali, anak-anak menjadi pihak yang paling dirugikan. Tidak adanya fasilitas belajar yang memadai, membuat mereka menjadi generasi tanpa masa depan.

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Zeenat Selab (4) berjalan di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Senin (17/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Sahira Saifulmolok (9) berdiri di samping sebuah toko di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Selasa (25/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Sana Ghulab (7) berdiri di samping tempat tinggalnya di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Selasa (25/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Nazool (6) berdiri di samping tempat tinggalnya di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Selasa (25/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Pasmeena Basheer (5) berdiri di samping tempat tinggalnya di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Selasa (25/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

Seorang gadis pengungsi Afghanistan, Naseebah Zarghoul (4) berdiri di samping tempat tinggalnya di daerah kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, Selasa (25/1). Foto: AP Photo/ Muhammed Muheisen

mereka tersenyum mencoba menghibur diri..
mereka tersenyum karena mereka tak mengerti ...
mereka tersenyum karena sebenarnya mereka tak lahir di sini ...
berikan sedikit doa untuk senyum mereka gan ...




Foto Foto Mengerikan Dalam Penjara Freetown Central Prison

Freetown Central Prison adalah penjara di Freetown, Sierra Leone. Penjara ini dibangun untuk 220 rumah tahanan di era pra-kemerdekaan dan kini menjadi tempat bagi sekitar 1.000 tahanan. Banyak tahanan yang dihukum panjang di dalam penjara ini karena kasus-kasus besar kriminal.

Republik Sierra Leone adalah sebuah negara di Afrika Barat, tepatnya di pesisir Samudra Atlantik. Negeri ini berbatasan dengan Guinea di sebelah utara, Liberia di tenggara dan Samudra Atlantik di barat daya.

Berikut Foto Foto Mengerikan Dalam Penjara Freetown Central Prison : 

















Putri Kerajaan di Eropa Masa Kini,

Princess Charlotte (Monaco)

Princess Eugenie

Princess Letizia (Austria)

Princess Madeleine (Sweden)

Princess Mary (Denmark)

Source : http://www.unikaneh.com/2012/03/putri-kerajaan-di-eropa-masa-kini.html#ixzz1pRK2Prkx

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitors

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops