Sabtu, 14 April 2012

Foto Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Kelenteng Boen Bio adalah salah satu kelenteng tua di Kota Surabaya. Kelenteng ini berada di tepi Jalan Raya Kapasan, tak jauh dari Pasar Kapas Krampung.


Ada yang Menarik di Ruangan di dalam kelenteng ini karena Terpajang foto KH. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur.

Gus Dur merupakan sosok yang dihormati oleh warga Tionghoa.

Berkat jasa Gus Dur pada maa pemerintahannya, warga Tionghoa bisa kembali mendapatkan kebebasan untuk melaksanakan tradisi, Budaya dan adat-istiadatnya di Indonesia.

Sebuah hal yang sebelumnya dilarang dilakukan oleh mereka selama masa Orde Baru berdasarkan Inpres no 14 tahun 1967 yang menetapkan larangan bagi penyelenggaraan semua kegiatan Keagamaan,Tradisi, kepercayaan dan adat- istiadat Cina di Indonesia.

Curahan Hati Presiden SBY

Bocornya Pidato Presiden SBY


Ternyata manusia itu tempatnya berkeluh kesah, dan pasti membutuhkan telinga untuk mencurahkan isi hati agar gundah gulana dalam dada sirna. Bahkan seorang presiden pun membutuhkan orang lain yang mau mendengarkan isi hatinya. Bukankah presiden juga manusia yang memiliki sisi yang semestinya dipandang secara manusiawi?

Celakanya seorang presiden di negeri ini sudah dianggap sebagai manusia sempurna yang tidak pantas lagi berkeluh kesah. Sangat menarik sekali bila keluhan seorang presiden harus didengarkan semua rakyat yang dipimpinnya, bahkan disaat rakyat itu sendiri pun harus juga mengeluh kepada presidennya. Jadi, siapa yang harus mendengarkan suatu keluhan kalau keadaan begitu? 

Seperti apa keluhan seorang presiden? Apakah sama dengan keluhan rakyat yang susah makan dan susah menyekolahkan anak-anaknya? Apapun keluhannya, curahan hati seorang SBY sudah terlanjur terucap dan layak juga kita simak. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku harus mengawal detik demi detik proses lobi menjelang paripurna DPR 30 Maret lalu terkait adanya kelompok yang menolak pemerintah diberi ruang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

»Kemarin itu sangat berbahaya,” ujar Yudhoyono saat memimpin rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad, 1 April 2012, (seperti dilansir Tempo.co 11 April 212).

Siang itu, selama lebih satu jam, SBY mencurahkan kekhawatirannya dan masuk dalam rekaman berdurasi 41 menit 49 detik yang salinannya dimiliki Tempo.

SBY gundah bukan tanpa alasan. Jika paripurna DPR tidak menyepakati masuknya pasal 7 ayat 6a Undang-Undang APNNP 2012 ekonomi Indonesia akan kolaps. Alasannya ruang pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jika sewaktu-waktu harga minyak dunia bergejolak akan terkunci. »Kita akan kolaps.”

Menurut presiden kehendak beberapa partai yang tidak memberikan kewenangan mengatur harga minyak pada pemerintah akan menganggu stabilitas ekonomi nasional. Pemerintah tidak akan bisa melakukan apa-apa jika sewaktu-waktu terjadi gejolak harga minyak dunia. Tanpa penambahan pasal dalam APBNP, pemerintah tidak punya kewenangan dan alat untuk menyesuaikkan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Dia mengatakan kelompok atau partai manapun yang tidak setuju menaikkan BBM tidak pantas mengatasnamakan berjuang untuk kepentingan rakyat. Menurut SBY, bahkan presiden Megawati Soekarnoputri yang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat berkuasa pernah pula menaikkan harga BBM atas alasan menyelamatkan APBN. »Jadi kali ini (penolakan) bukan untuk rakyat, tetapi supaya SBY, pemerintah, dan demokrat jatuh.”

SBY juga mengkritisi partai lain yang setuju kenaikan harga BBM tetapi tidak setuju membantu masyarakat miskin melalui program Bantuan Langsung Sementara (BLSM). Kondisi ini kata Yudhoyono akan menyebabkan efek yang tak kalah buruk bagi masyarakat. »Kalau kami tidak diberi ruang, otoritas, melalui Undang-Undang untuk mendeliver bantuan kepada masyarakat sesuai perlindungan sosial maka akan terjadi gelombang di seluruh indonesia karena masyarakat akan menjerit, kemudian pemerintah dituntut dan akhirnya jatuh juga.”

Dalam curhatnya itu, SBY mengatakan berbagai gerakan menolak kenaikan harga BBM yang terjadi sudah tidak lagi berdasar. »Ujungnya sudah ke sana ke mari tapi intinya pemerintah diharapkan jatuh secepat-cepatnya. Tentu tidak seorang presidenpun yang mau dikadali, mau dibegitukan dan kita tidak berjuang.” Atas alasan itu Yudhoyono mengatakan ia terus berjuang agar pasal 7 ayat 6a disepakati paripurna.

Sumber : Tempo.co IRA GUSLINA SUFA

Belajar Siaga Gempa dari Jepang

Jangan Panik dan Ikuti Prosedur Penyelamatan Diri


Tidak boleh terjadi lagi seperti pada Rabu 11 April 2012 di Padang paska gempa pertama berkekuatan 8,5 Skala Richter mengguncang Aceh: sirine peringatan dini tsunami di Komplek GOR H Agus Salim meraung-raung, 30 menit setelah guncangan terjadi. Tidak juga diharapkan terjadi lagi dimana sebanyak 920 ribu warga Padang serempak dilanda panik.

Tanpa komando, mereka langsung mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih tinggi. Kemacetan hebat di sejumlah titik menuju jalan By Pass, sekitar 7 kilometer dari bibir pantai karena semua orang panik. Terlihat wajah-wajah tegang yang makin frustrasi menyaksikan lalu lintas yang sedemikian semrawut. 

Lemahnya informasi publik membuat warga bergerak sendiri dan terjebak di titik yang sama. Warga belum memahami apa itu 'waspada', 'siaga' yang dalam SoP tidak perlu evakuasi, dan 'awas' yang harus evakuasi. Informasi yang tidak sepenuhnya diterima masyarakat dengan baik tersebut menimbulkan kepanikan.

Semua orang tahu, soal peringatan dini bencana, Jepang belum tertandingi. Rahasia Jepang menyelamatkan ribuan nyawa ada pada peringatan dini. Di Tokyo, tayangan siaran langsung dari gedung parlemen tiba-tiba berganti menjadi siaran peringatan dini, bahwa tanah yang mereka injak akan segera berguncang hebat. 

Beberapa menit sebelum guncangan besar terjadi, sistem peringatan mengirimkan jutaan pesan pendek langsung ke ponsel warga. Stasiun kereta dan pabrik sontak menghentikan operasi dan melakukan tindakan pengamanan, setelah menerima surat elektronik berisi peringatan. 

"Bahkan satu menit, bisa menentukan," kata Dr. Tom Jordan, Kepala Pusat Gempa Bumi California Selatan, seperti dimuat situs 10 News. "Bayangkan, jika Anda dokter yang sedang melakukan operasi, atau ketika Anda berada di lift. Kesempatan menit, atau detik, bisa jadi penyelamat." 

Seperti dimuat VOA News, pemerintah Jepang mengirimkan peringatan tsunami tiga menit setelah gempa terjadi 11 Maret 2011 lalu. Dan meski tak memicu tsunami, seperti yang dikhawatirkan, dua gempa besar yang mengguncang Aceh, Rabu 11 April 2012, merenggut korban nyawa. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, ada 10 orang tewas akibat lindu berkekuatan 8,5 SR yang disusul gempa 8,1 SR.

Kita memang tidak boleh berhenti belajar, bukan sebatas teori tapi dilakukan dalam simulasi darurat bencana. Berikut cara orang Jepang menyelamatkan diri dari gempa, yang tentu saja patut kita tiru (VIVAnews, 9 Oktober 2009) :

1. Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. 

Masyarakat bisa menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket. 

2. Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar. 

3. Kekayaan Jepang sebagian diinvestasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.

4. Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di tempat-tempat penampungan. 

5. Masyarakat Jepang tahu mereka harus melindungi kepala dengan meja yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda keras. Lalu, di bawah lindungan meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran gas, dan memastikan pintu tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di antara reruntuhan. 

6. Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan sepatu di bawah tempat tidur dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan kaki dari pecahan kaca. Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat saat gempa. 

7. Masyarakat Jepang mengaktifkan peringatan gempa di telepon genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung kepala tahan api di mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa canggih juga digunakan untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa. 

8. Pemerintah Jepang memastikan pusat energi nuklir dan kereta listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu.

Sumber: VIVAnews

Bocah 2 Tahun Ini Jelmaan Boneka Barbie

Menjadi tontonan publik bukanlah sesuatu yang buruk, namun lain ceritanya bila yang menjadi objek tontonan adalah seorang anak berusia 2 tahun yang didandani oleh orang tua nya sendiri. Kebanyakan orang akan menyetujui bahwa hal ini merupakan sebuah horor ketika seorang gadis kecil yang masih berusia 2 tahun dibentuk agar mirip seperti boneka Barbie sungguhan dan seolah – olah dipajang untuk display sebuah kompetisi. Ya, model itu adalah Ira Brown, di mana ibu nya sendiri yang mewarnai rambut anaknya agar mirip seperti boneka Barbie yang terkenal itu, dan mendandaninya penuh dengan make up agar wajahnya mulus seperti porcelain layaknya Barbie dengan tujuan untuk memamerkan anaknya menjadi tontonan publik.



Memang dalam hal ini ada pro dan kontra dari berbagai pihak. Namun dalam kenyataannya, Ira Brown sudah menjadi model yang sangat terkenal di Amerika, bahkan orang tuanya sudah menandatangani kontrak dengan produsen produsen baju anak yang terkenal.

Ira Brown sangat manis dan mirip sekali dengan boneka, menurut orang tuanya tidak ada paksaan kepada anaknya untuk menjadi model karena Ira Brown sangat menyukai berpose didepan kamera dan mengikuti peragaan busana anak anak.

Namun beberapa orang masih bertanya – tanya dalam benak mereka, seorang anak yang masih berusia 2 tahun sudah dipakaikan make up layaknya orang dewasa, apa tidak merusak kulit wajahnya? Dan yang lebih dalam lagi, apakah moral sang anak tidak akan rusak, dimana ketika seharusnya anak seusianya hanya memikirkan bermain, namun ia sudah menjadi tontonan banyak orang.



Ira memang memiliki penampilan seperti boneka. Menurut pernyataan dari orang tua nya, Ira memang senang untuk tampil di depan kamera dan berpose, senang untuk ikutan berbagai audisi, menjadi model baju anak – anak, dan berpartisipasi dalam beberapa kontes kecantikan anak.

Namun setelah melihat foto – foto Ira, banyak orang yang masih merasa miris. Ia harus melewati masa kecilnya dengan penampilan yang sudah harus dipoles agar seperti boneka Barbie. Contohnya saja rambutnya yang diwarnai pirang untuk memenuhi tuntutan kontrak, melupakan kecantikan alaminya demi sesi pemotretan yang dilakukan untuknya, dan terlebih lagi melewati masa kecilnya tidak seperti kebanyakan anak – anak normal lainnya.



Namun di sisi lain, orang tuanya menyatakan inilah cara yang mereka lakukan untuk dapat membahagiakan Ira, yaitu dengan memberikan apa yang ia mau atau yang senang ia lakukan dan menyediakan fasilitas untuk karirnya yang diharapkan sukses di masa depan dan ketenaran yang menunggunya di depan mata ketika ia beranjak dewasa nanti di dunia modern ini.



Namun ada pepatah yang mengatakan, seiring perubahan waktu, takdirlah yang akan menentukan nasib setiap orang. Apakah Ira akan sukses seperti bintang lainnya yang sudah sukses dan tenar juga di usianya yang masih belia atau tidak, takdirlah yang menentukan.(funterz/rei)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitors

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops