Kamis, 27 Oktober 2011

Hibernasi, Mati Suri Dalam Dunia Hewan

Kala musim dingin tiba, beberapa spesies tiba-tiba "menghilang". Bersembunyi dalam tempat perlindungan yang hangat. Mereka tampak seakan mati, nyaris tidak bergerak sama sekali. Ini adalah fase yang dikenal dalam kerajaan hewan sebagai hibernasi.

Hibernasi kurang lebih berarti tidur yang teramat nyenyak (deep sleep). Namun berbeda dengan makna tidur pada manusia. Maksudnya suatu periode “tidur” yang ditandai dengan menurunnya kinerja metabolisme dan temperatur tubuh.

Pada saat hewan berhibernasi, ia tak akan tergangu oleh suara gaduh, ribut, atau hiruk pikuk apa pun. Ia benar-benar “mematikan” semua indera pendengaran dan hampir tidak merespon lingkungan sekitar kecuali yang berkaitan dengan suhu.


Bahkan dalam hibernasi yang sesungguh, hewan tidak akan terganggu ketika Anda (yang mungkin iseng) mengangkat, memindah menyentuh dan merabanya. Walau untuk melukiskan fase hibernasi sering digunakan kata “tidur”, kenyataannya hibernasi sangat berbeda dengan tidur yang umum dikenal.

Bukankah saat tidur (atau tertidur) hewan masih terlihat sesekali menggerakkan anggota tubuhnya, otaknya juga masih aktif bekerja, dan bisa merespon lingkungan bahkan terbangun dengan cepat. Namun saat berhibernasi, hewan sama sekali tak bergerak dan membutuhkan tahapan dan waktu yang lama untuk bisa kembali bergerak secara normal.

Hibernasi bagi hewan adalah suatu masa untuk benar-benar mengistirahatkan seluruh organ tubuhnya. Ia tidak makan atau minum kecuali tidur sepulas-pulasnya sampai berhari-hari berminggu, bahkan hitungan bulan. Karena itulah bagi hewan-hewan yang akan berhibernasi, ia lebih dulu menggemukkan dirinya pada musim gugur.

Timbunan lemak sangat dibutuhkan untuk menyokong proses hibernasi.

Cadangan lemak ini akan menjamin tubuh mendapat pasokan makanan, minuman dan nutrisi yang diperlukan. Maka sebelum memasuki fase hibernasi pada musim dingin, hewan-hewan itu terlihat sangat getol mencari makanan dan berubah menjadi lebih rakus dari biasanya.

Perilaku rakus mendadak selama satu musim ini memang harus dilakukannya. Sebab selama hibernasi ia tak akan bergeming sedikitpun. Dan penimbunan lemak adalah satu-satunya cara untuk menjamin pasokan energi tubuh tetap tercukupi dalam waktu lama. Hal ini menyebabkan hewan yang baru saja usai berhibernasi akan tetap kuat , sama dengan saat ia sebelum berhibernasi.

Kebiasaan lain menjelang berhibernasi, hewan-hewan itu terlihat giat menggali lubang perlindungan, membangun sarang yang nyaman. Pokoknya tempat berhibernasi itu haruslah benar-benar aman, sedikit hangat, dan terlindungi dari pemangsa dan musuhnya. Masing-masing “bunker” dibuat sesuai dengan spesies masing-masing.


Hibernasi Sejati
Hibernasi ini sebenarnya proses adaptasi hewan terhadapa perubahan cuaca dan daratan di habitatnya. Ia harus bisa siap melalui musin dingin, saat mangsa dan sumber makanan memang sangat minim dan nyaris tidak ada.

Hibernasi adalah semacam taktik dan strategi hewan untuk menyiasati suhu udara yang sangat dingin. Sebab saat ia mulai berhibernasi maka temperatur tubuhnya akan turun sampai setengah suhu tubuh normal. Contohnya: jika suhu tubuh rata-rata manusia adalah 360C, maka saat berhibernasi suhu tubuh akan menjadi sekitar 150C.

Ketika suhu tubuhnya sudah turun, frekuensi bernafasnya pun menjadi lebih lambat Inilah istimewanya hibernasi. Walau pun banyak orang yang tak asing dengan istikah hibernasi, namun sering terjadi salah tafsir pemaknaan terhadapnya.

Jika ditanya hewan apa yang berhibernasi, maka hampir semua orang akan menjawab BERUANG! Jawaban ini tidak sepenuhnya benar. Karena beruang sebenarnya bukanlah berhibernasi tetapi hanya melaklukan torpor yaitu tidur panjang sementara.
Artinya ia masih bisa merespon lingkungan sekitar dan sebagian inderanya masih aktif bekerja mendeteksi perubahan lingkungan sekitarnya saat “berhibernasi”.

Sesungguhnya jika tidak sedang torpor, beruang melakukan dormansi (dormancy) saat musim dingin tiba. Para ahli membuktikan bahwa fase tidur panjang beruang di musim dinginmemang mirip dengan hibernasi, tetapi ketika suhu tubuhnya diukur, hanya terjadi penurunan suhu tubuh yang sedikit saja.

Sementara hewan yang berhibernasi sesungguhnya mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Karena itu saat torpor, beruang bisa terganggu dengan suara atau sentuhan, dan gawatnya akan merasa kesal dan marah karena tidurnya tergangu.

Ia bisa bangun dengan cepat dan langsung bangkit dengan gerakan cepat pula. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan saat hewan melakukan hibernasi yang sesungguhnya.


Hewan Hibernator
Dalam klasifikasi berdasarkan berbagai hasil penelitian zoologi, hewan (berdarah panas atau dingin) yang benar-benar berhibernasi meliputi hampir semua jenis hewan. Namun pembedaan hewan berdarah panas dan hewan berdarah dingin akan mempermudah identifikasi.

Hibernator (hewan yang berhibernasi) dari kelompok hewan berdarah panas adalah spesies badger, hedgehog, kelelawar, elang Nightwaks, ras tupai-tupaian, anjing padang rumput, hamster dan beberapa spesies khusus beruang dan swift.

Sementara dari kelompok hewan berdarah dingin tercatat jenis lebah, cacing tanah, kodok dan katak, kadsal-kadalan, kura-kura lumpur, keong, dan ular.

Fase hibernasi ini memang bagian yang unik dari dunia hewan. Maka jika kebetulan menjumpai hewan yang terlihat seperti mati di dalam lubang perlindungannya, mungkin saja ia berhibernasi atau hanya sekadar dormansi.

Sialnya, jika Anda salah sangka dan mengusik hewan yang sedang tertidur pulas itu, bisa saja (akibat keterkejutannya) Anda akan diserang dengan ganas!

Sumber : misterisdunia.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitors

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops