Belakangan terungkap, perempuan malang itu terpenjara di lantai dua rumah Thomas Hose, salah satu penjaga keamanan di sekolahnya. Seiring waktu berjalan bandit yang menculiknya itu memberi sedikit kelonggaran. Hingga suatu hari di tahun 2006-- meski ketakutan dan dicuci otak, Tanya memberanikan diri mengaku pada seorang penjaga toko. Berkat informasi itu, polisi akhirnya membebaskannya.
Saat ini, sebagai seorang perempuan dewasa, Tanya berbicara untuk kali pertamanya tentang pengalaman mengerikan yang ia alami.
Dalam sebuah wawancara terkait bukunya yang baru diterbitkan, ia mengaku seorang remaja bermasalah saat tragedi itu terjadi. Orang tuanya bercerai, sebagai pelarian ia curhat pada Hose -- pelaku penculikan -- di bawah tangga sekolah.
Saat itu, Kach mengaku percaya dan menjalin ikatan dengan Hose, yang usianya 25 tahun lebih tua. "Ibuku menghilang dari kehidupanku saat itu. Ayahku bahkan lupa ia memiliki seorang anak perempuan, meski kami tinggal satu atap. Sialnya, saya bergantung pada orang yang salah," kata dia kepada KDKA-TV.
Di matanya saat itu, pria bejat yang menculiknya, adalah sosok pelindung. "Dia sosok yang berwenang, memakai seragam dan lencana. Seseorang yang akan dengan mudah Anda percayai," tambah dia.
Kemudian, Tanya nekat kabur dari rumah dan tinggal di kediaman Hose -- yang tinggal bersama orang tua dan anak lelakinya.
Namun, yang mencengangkan, orang tua pelaku mengaku tak sadar ada gadis remaja yang tinggal 10 tahun di lantai dua rumahnya.
Kepada CBS News, Tanya mengaku, hidupnya selama 24 jam di rumah itu sangat mengerikan. Masih untung jika dia diizinkan turun untuk mandi seminggu sekali. Ia bahkan dipaksa menggunakan ember sebagai toilet. "Ia menaruh ember di sana, lalu mengatakan, 'ini kamar mandimu'. Saat itu aku dicuci otak, dan sekarang aku sangat, sangat merasa terhina."
Tiap kali, ia hanya makan roti tawar berlapis selai kacang atau jeli. Juga pisang dan sekaleng soda. Kadang, Hose naik membawa sisa makanan yang tak ia habiskan.
Awalnya, ia merasa itu adalah pengorbanan cintanya untuk Tom Hose. Namun, pria itu ternyata hanya menggunakannya sebagai pelampiasan nafsu. Tanya juga dipaksa mengganti warna rambutnya dan mengganti namanya menjadi Nikki.
Ia mengaku, terlalu takut untuk meninggalkan rumah terkutuk itu, meski Hose sedang pergi. Sebab, pelaku mengancam, ia akan selalu menemukannya dan membunuhnya. "Ia menekankan, aku ini seperti anjing yang harus menuruti apa yang dikatakan tuannya."
Untungnya, saat diberi kelonggaran, Tanya bertemu dengan seorang penjaga toko -- orang yang kali pertama ia beri tahu soal identitasnya.
Thomas Hose, yang saat ini berusia 53 tahun, divonis 15 tahun bui setelah dinyatakan bersalah melakukan kekerasan seksual, ikut campur persoalan hak asuh, dan membahayakan anak. Dia memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat pada Februari 2012.
"Dia benar-benar monster, itu kata yang tepat untuk menyebutnya," kata Tanya.
Kini, Tanya membangun hidupnya kembali. Selain menulis autobiografi "The Tanya Nicole Kach story. Memoir of a Milk Carton Kid", ia juga sedang belajar untuk menjadi agen real estate.
Ia awalnya juga berusaha membangun hubungan dengan keluarganya. Tapi, tanya mengaku, ayahnya, Jerry kach tak yakin ia disandera. Ayahnya bahkan menyakitinya secara verbal, dengan mengatakan tak lagi mencintainya. Ia akhirnya memutuskan hubungan dengan ayahnya dua tahun lalu, tak tahan dengan komentar negatifnya.
Namun, saat dimintai konfirmasi, Jerry Kach mengatakan ia merasa terhina dengan buku putrinya itu. "Jika kau ingin ke luar dan menceritakan kisah macam itu, pergi ke TV 'sampah', nikmati waktu 15 menitmu. Tapi jangan seret-seret aku dan cemarkan nama baikku," kata dia. "Aku menyayangi putriku tapi, kata terakhirnya untukku, 'Semoga hidupmu menyenangkan, Jerri'. Itu sangat menyakitkan." (Daily Mail)• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar