Buku paket pelajaran Sejarah berjudul "Sejarah Kabinet Indonesia" mengalami kesalahan fatal dalam penyebutan nama tokoh sejarah. Kesalahan yang hanya berupa satu huruf saja, membuat resah dan terkesan asal-asalan.
Kesalahan nama di dalam buku setebal 98 halaman tersebut,dengan kurang satu huruf tersebut, ditulis berulang-ulang. Hal itu, dapat dicermati pada halaman 17 yang salah dalam penyebutan nama Sultan Hamengku Buwono IX, menjadi Sultan Hamengku Buwono XI. Dalam tulisannya ditulis "Tanggal 51 Juli 1948 Hamengkubuwono XI, diangkat menjadi Menteri Pertahanan, Posisi Menteri Negara Tidak Diisi".
Bahkan, yang paling fatal ditemukan di halaman 90, yaitu penulisan nama Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan (Menkopolkam), saat itu Susilo B Yudhoyono, atau kita kenal sebagai SBY (presiden kita red), justru ditulis Susilo B Yudhoyon. Demikian juga hal 73, Menteri Dalam Negeri saat itu, ditulis Rudhin, seharusnya Rudhini.
"Ini, merupakan kesalahan yang kesekian kalinya, dan sangat fatal, karena menyangkut nama-nama tokoh," kata Kepala Sekolah SD Karangrejek II, Tulus Joko Sarwono yang menemukan kesalahan itu, kepada Tribun Jogja, Kamis (1/12/2011). Menurut Tulus, kesalahan buku Buku karang Fidelera, bernomor ISBN: 978-979-050-054-9,ditemukan saat ada pertemuan Kepala Sekolah di SMK Bantul.
Bahkan, di caption foto halaman 88, ditulis "Presiden Megawati Soekarno Putri bersama kabine", seharusnya Kabinet. "Itu banyak sekali kesalahan yang kurang huruf, sehingga mungkin perlu segera ada klarifikasi," jelasnya. Hingga kini, pihaknya masih terus menahan buku-buku paket yang diberikan oleh Kemendiknas tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar